Tinjauan Sosiologi Terhadap Relasi Agama Dan Budaya Pada Tradisi Koloman Dalam Memperkuat Religiusitas Masyarakat Madura

Authors

  • Abd Hannan
  • Khotibum Umam IAIN Madura

DOI:

https://doi.org/10.29303/resiprokal.v5i1.284

Keywords:

Koloman tradition, religious and cultural relations, sociology of religion, Madura

Abstract

Studi ini fokus mengkaji relasi agama dan budaya pada tradisi Koloman, peran dan pengaruhnya dalam memperkuat religiusitas masyarakat Madura ditinjau dari perspektif sosiologi agama. Penelitian ini merupakan studi lapangan yang dikerjakan dengan mempergunakan jenis penelitian kualitatif. Adapun data yang digunakan berasal dari dua sumber, yakni data primer dan data sekunder. Dengan mempergunakan perspektif teori sosiologi agama studi ini mendapati tiga temuan penelitian; Pertama, Koloman dalam tradisi masyarakat Madura merupakan tradisi lokal yang memuat makna slametan, permohonan doa, medium penguat silaturahmi, dan penghormatan terhadap leluhur atau nenek moyang yang telah berjasa besar dalam mendirikan Madura;  Kedua, meski Koloman pada awalnya dikenal masyarakat sebagai tradisi lokal, namun dalam perkembangan berikutnya Koloman mengalami proses akulturasi dengan nilai dan ajaran agama Islam. Relasi antara agama dan budaya dalam tradisi Koloman terbentuk melalui proses kontak dan konfirmasi. Pada relasi kontak, Koloman dan agama dinilai sebagai realitas berbeda, namun pada aspek tertentu dinilai memiliki kesamaan, kesamaan tersebut ada pada eksistensi keduanya yang sama-sama mengambil tempat dalam ruang sosial masyarakat. Adapun pada relasi konfirmatif, agama dan budaya dinilai sebagai realitas sosial yang saling melengkapi satu sama lain. Dalam kaitan ini, Koloman sebagai wujud tradisi dan kebudayaan menjadi medium penyebaran atau dakwah agama. Demikian sebaliknya, agama menjadi kontrol kebudayaan sehingga pelaksanaan Koloman menjadi lebih bermakna karena di dalamnya memuat dimensi spiritual dan keagamaan. Ditinjau dari perspektif sosiologi agama, dimensi spiritual dan keagamaan dalam tradisi Koloman tercermin dalam tiga nilai, yakni nilai keyakinan (i'tiqodiyah), nilai etik (khuluqiyah), dan terakhir adalah nilai sosial (amaliyah).

Downloads

Download data is not yet available.

References

. M. (2018). Pendidikan Islam; Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistemologinya. Inspiratif Pendidikan, 7(1), 147. https://doi.org/10.24252/ip.v7i1.4940
Abdullah, S. (2007). Pesantren, Jati Diri dan Pencerahan Masyarakat (I). Said Abdullah Istitute Publishing.
Abdurrahman. (1971). Sejarah Madura Selayang Pandang. tanpa penerbit.
Agus Purnomo. (2014). Politik Hukum Elite Politik Kabupaten Pamekasan Tentang Perda Syariat. Istinbath: Jurnal Hukum Islam IAIN Mataram, 13(1).
Arifin, Z. (2014). Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat Ilmu. 01, 20.
Bakar, A. (2017). Nilai-nilai Pendidikan pada Ayat-ayat Amtsal dalam Al-Quran Surah Al-baqarah. SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(1). https://doi.org/10.21093/sy.v5i1.911
Bayuadhy, G. (2015). Tradisi—Tradisi Adiluhung Para Leluhur Jawa (E. D. Editor, Ed.; Cet. 1). Dipta.
Beyers, J. (2017). Religion and culture: Revisiting a close relative. HTS Theological Studies, 73, 1–9.
Braverman, J. M. (2015). Science and Faith: A New Introduction by John F. Haught. Theology Today, 72(2), 236–237. https://doi.org/10.1177/0040573615578383a
Bruinessen, M. van. (1995). “Tarekat and Tarekat Teachers in Madurese Society”. In Across Madura Strait: The Dynamics of an Insular Society, edited by Kees van Dijk, Huub de Jonge, and Elly Touwen- Bouwsma. KITLV Press.
Cech, P. J. (2005). John F. Haught: Deeper Than Darwin: The Prospect for Religion in the Age of Evolution. Isis, 96(3), 467–468. https://doi.org/10.1086/498810
Claxton, M., & Sector, U. (1994). Culture and development: A study. Http://Lst-Iiep.Iiep-Unesco.Org/Cgi-Bin/Wwwi32.Exe/[In=epidoc1.in]/?T2000=004566/(100).
Croucher, S., Rahmani, D., Zeng, C., & Sommier, M. (2016). Religion, culture, and communication. https://doi.org/10.1093/acrefore/9780190228613.013.166
De Jonge, H. (1989). Agama, Kebudayaan, dan Ekonomi: Studi Interdisipliner tentang Masyarakat Madura. Rajawali Press.
Deltete, R. J. (2010). John F. Haught: God and the New Atheism: A Critical Response to Dawkins, Harris, and Hitchens. Philosophy in Review, 30(6), 404+. Gale Academic OneFile.
Dudija, N. (2019). Digital Transformation: Is Gonna Be Culture Shock? Proceedings of the 1st International Conference on Psychology, 269–275. https://doi.org/10.5220/0009447602690275
Dzulkarnain, I. (2017). Perempuan Madura, Gender, dan Pembangunan: Telaah Kritis Eksistensi Kebudayaan Madura dalam Era Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Gender. Pusat Kajian Sosiologi UTM bekerjasama dengan Anggota IKAPI.
Faiz, A. A. (2013). Pola dan Logika Nikah Sirri dalam Kultur Masyarakat Madura. Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam, 12(1), 121. https://doi.org/10.14421/musawa.2013.121.121-136
Foucault, M. (1980). Power/ Knowledge: Selected Interviews and Other Writings, 1972-1977. Pantheon Books.
Geertz, C. (1960). The Javanese Kijaji The Changing Roles of Cultural Broker dalam Comparative Studies in Society and History. Comparative Studies in Society and History, 2(2), 228–249. https://doi.org/doi:10.1017/S0010417500000670
Geertz, C. (1981). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Pustaka Jaya.
Hannan, A. (2018a). Perempuan Madura dan Pembangunan Daerah Berbasis Berkelanjutan (SDGS). Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 3(1), 23.
Hannan, A. (2018b). Strategi Penguatan Pembangunan Madura yang Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Nilai Kearifan Lokal. SIMULACRA: JURNAL SOSIOLOGI, 1(1). https://doi.org/10.21107/sml.v1i1.4982
Hannan, A. (2016). Gender Dan Fenomena Patriarki Dalam Sosial Pendidikan Pesantren Studi Tentang Hegemeoni Kiai Pesantren Terhadap Sosial Pendidikan Bias Gender. Gender Dan Budaya Madura. Madura dalam Perspektif Budaya, Gender, Politik, Industrialisasi, Kesehatan dan Pendidikan, Surabaya.
Haryanto, J. T. (2015). Relasi Agama dan Budaya dalam Hubungan Intern Umat Islam. SMART, 1(1). https://doi.org/10.18784/smart.v1i1.228
Haught, J. F. (2006). Is Nature Enough?: Meaning and Truth in the Age of Science. Cambridge University Press.
Hefni, M. (2009). Patron-Client Relationship pada Masyarakat Madura. KARSA, 15(1), 12.
Hefni, M. (2019). Islam Madura Kajian Konstruktivisme Strukturalis—Teori Habitus Pierre Bourdieu. Literasi Nusantara.
Hidayati, T. (2012). Kompolan: Kontestasi Tradisi Perempuan Madura. Karsa: The Journal of Social and Islamic Culture, 19. https://doi.org/10.19105/karsa.v19i2.63
Hordern, J. (2020). Religion, culture and conscience. Medicine, 48(2). https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2020.07.007
Khoirunnisa, K., Pertiwi, S. Y., Listia, R., & Dahliyana, A. (n.d.). Tradisi “ngameli” dalam perspektif agama islam dan budaya pada mayarakat gedebage bandung. 11.
Lase, D. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Sundermann, 1(1), 28–43. https://doi.org/10.36588/sundermann.v1i1.18
Luthfi, K. M. (2016). Islam Nusantara: Relasi Islam dan Budaya Lokal. SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary, 1(1), 1. https://doi.org/10.22515/shahih.v1i1.53
Mahbub, S., & Madura, F. U. I. (2019). Tradisi Koloman Memperkuat Kearifan Lokal Masyarakat. Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman, 5(2), 9.
Marzali, A. (2017). Agama dan Kebudayaan. Indonesian Journal of Anthropology, 1(1). https://doi.org/10.24198/umbara.v1i1.9604
Maulida, S. (2020). Kompolan Keagamaan di Desa Prenduan, Analisis Eksistensialisme Soren Kierkegaard. El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat, 4(1). https://doi.org/10.28944/el-waroqoh.v4i1.501
Müller, H.-P. (2019a). Émile Durkheim: Der Soziologe und sein Werk: Studien zu Émile Durkheims Forschungsprogramm (pp. 9–34). https://doi.org/10.1007/978-3-658-21163-9_2
Müller, H.-P. (2019b). Émile Durkheims Forschungsprogramm: Studien zu Émile Durkheims Forschungsprogramm (pp. 37–59). https://doi.org/10.1007/978-3-658-21163-9_3
Nurhayati, I. (2019). Telaah Konseptual Pendidikan Barat dan Islam. TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 8(1), 118. https://doi.org/10.36815/tarbiya.v8i1.352
Nurmila, N. (2015). Pengaruh Budaya Patriarki terhadap Pemahaman Agama dan Pembentukan Budaya. KARSA: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, 23(1), 1. https://doi.org/10.19105/karsa.v23i1.606
Oktafia, R., & Mawardi, imron. (2017). Islamic Values in The Tradition of Samin Community at East Java. QIJIS; Qudus International Journal of Islamic Studies, 5(1). http://dx.doi.org/10.21043/qijis.v5i1.2027
Okwueze, M. (2019). Religion, culture and secularism (pp. 83–102). https://doi.org/10.4324/9780429441226-6
Oza, P. (2020). Religion, Culture and the Process of Marginalization. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3644854
Papilloud, C. (2018). Solidarity: Émile Durkheim, Gaston Richard and Social Cohesion (pp. 29–65). https://doi.org/10.1007/978-3-319-65073-9_2
Pribadi, Y. (2013). Religious Networks in Madura: Pesantren, Nahdlatul Ulama, and Kiai as the Core of Santri Culture. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 51(1), 1. https://doi.org/10.14421/ajis.2013.511.1-32
Pribadi, Y. (2015). The Suramadu Bridge Affair: Un-bridging the State and the Kyai in New Order Madura. Studia Islamika; Vol 22, No 2 (2015): Studia IslamikaDO - 10.15408/Sdi.V22i2.1919. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/studia-islamika/article/view/1919
Pribadi, Y. (2018). Islam, state and society in Indonesia; Local politics in Madura. Routledge.
Pribadi, Y. (2020). Islam Madura: Sebuah Studi Konstruktivisme-Strukturalis tentang Relasi Islam Pesantren dan Islam Kampung di Sumenep Madura, by Mohammad Hefni. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 176(2–3), 429–431. https://doi.org/10.1163/22134379-17602009
Rellihan, M. (2011). John F. Haught: Making Sense of Evolution: Darwin, God, and the Drama of Life. Philosophy in Review, 31(1), 42+. Gale Academic OneFile.
Roibin, R. (2012). Agama dan Budaya-Relasi Konfrontatif Atau Kompromistik. JURISDICTIE, 1(1). https://doi.org/10.18860/j.v0i0.1590
Rozaki, A. (2004). Menabur Kharisma Menuai Kuasa; Kiprah Kyai dan Blater Sebagai Rezim Kembar di Madura. Pustaka Marwa.
Salam, Moh. I. A. (2015). Reproduksi Kekuasaan Kyai; Penggunaan Sarana Ideologi dan Kekuasaan dalam Pemilukada Bangkalan [Universitas Airlangga Surabaya]. http://repository.unair.ac.id/38789/
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D, Cet. XV. ALFABETA.
Syarif, Z., & Hannan, A. (2020). Kearifan Lokal Pesantren sebagai Bangunan Ideal Moderasi Islam Masyarakat Madura. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 14(2), 220–240. https://doi.org/10.15642/islamica.2020.14.2.220-240
Syarif, Z., & Thabrani, A. M. (2020). Entrepreneurship pada Masyarakat Kelompok Tani Melalui Pendidikan Koloman Sholawatan. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 17(1), 75. https://doi.org/10.19105/nuansa.v17i1.3011
Taufiq Ari Nugroho, B., & Mustaidah. (2017). Identifikasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat pada PNPM Mandiri. Jurnal Penelitian, 11(2).
Tolchah, M. (2015). Filsafat Pendidikan Islam: Konstruksi Tipologis dalam Pengembangan Kurikulum. TSAQAFAH, 11(2), 381. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v11i2.274
Wakefield, J. R. H., Sani, F., Madhok, V., Norbury, M., Dugard, P., Gabbanelli, C., Arnetoli, M., Beconcini, G., Botindari, L., Grifoni, F., Paoli, P., & Poggesi, F. (2017). The Relationship Between Group Identification and Satisfaction with Life in a Cross-Cultural Community Sample. Journal of Happiness Studies, 18(3), 785–807. https://doi.org/10.1007/s10902-016-9735-z
Willig, C., & Rogers, W. S. (2020). The SAGE Handbook of Qualitative Research in Psychology. https://doi.org/10.4135/9781526405555

Downloads

Published

2023-06-26

How to Cite

Hannan, A. ., & Khotibum Umam. (2023). Tinjauan Sosiologi Terhadap Relasi Agama Dan Budaya Pada Tradisi Koloman Dalam Memperkuat Religiusitas Masyarakat Madura. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 5(1), 57–73. https://doi.org/10.29303/resiprokal.v5i1.284

Issue

Section

Articles

Similar Articles

<< < 1 2 3 

You may also start an advanced similarity search for this article.