Strategi Pengembangan Paguyuban Potre Madhura Melalui Pendidikan Jamu di Pulau Madura
DOI:
https://doi.org/10.29303/resiprokal.v4i2.226Keywords:
Paguyuban Potre Madhura, Pendidikan Jamu, Pulau MaduraAbstract
Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap wilayah yang ada memiliki keunggulan dalam menjalankan pembangunan masyarakat. Pulau Madura yang merupakan bagian dari Pulau Jawa mempunyai warisan dari peninggalan leluhur yaitu jamu Madura. Jamu Madura sangat melegenda hingga perkembangan zaman saat ini. Keberadaan jamu Madura tidak terlepas dari peran paguyuban yang menaunginya. Paguyuban Potre Madhura sebagai pelopor dalam mengembangkan jamu madura agar tetap lestari. Penelitian ini dilakukan di Pulau Madura tepatnya di kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian kualitatif dengan strategi deskriptif. Tekhnik berbentuk purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Tekhnik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan paguyuban Potre Madhura sebagai kelompok yang menaungi dalam menjaga jamu Madura agar berkembang. Paguyuban Potre Madhura memiliki pengaruh yang luar biasa bagi anggota dalam menjalankan usaha jamu Madura yang semakin meningkat. Peranan paguyuban jamu Madura tersebut juga melakukan sosialisasi pendidikan jamu madura. Sosialisasi dilakukan dengan langkah membekali ilmu kepada paguyuban Potre Madhura secara internal. Tahap berikutnya masing-masing anggota dapat menularkan pendidikan jamu Madura kepada masyarakat secara umum. Strategi pengembangan paguyuban Potre Madhura dalam sosialisasi pendidikan jamu Madura memiliki manfaat bagi kelompok dalam mewariskan pengetahuan, sikap, dan keterampilan jamu Madura dari generasi ke generasi. Paguyuban Potre Madhura yang didalamnya terdapat anggota pelaku usaha jamu Madura memiliki usaha yang berada di rumah, pasar, kegiatan Car Free Day (CFD), dan menaruh produk jamu di outlet terdekat. Paguyuban Potre Madhura juga mengizinkan bagi masyarakat luar yang melakukan kegiatan penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat mengenai jamu Madura.
Downloads
References
Fadli, MR. 2021. Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. Humanika : Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum. Vol.21, No 1.
Fatmawati, I dan Wijaya, NQ. 2021. Strategi Pengembangan Jamu Ramuan Madura Di Kabupaten Sumenep. Cemara. Vol.18, No 1.
Lestari, W dan Huda, AM. 2017. Peran Paguyuban Semut Ireng Dalam Membentuk Karakter Pemuda Desa Satriyan RT 03 RW 01 Kanigoro. Jurnal Translitera. Edisi 5.
Lukmana, BH dan Wiratsasongko, B. 2017. Hubungan Antara Dukungan Kelompok Sosial Dengan Perilaku Pemilih Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015. Jurnal Sosiologi DILEMA. Vol.32, No 1.
Munica RD, dkk. 2017. Analisis Strategi Pengembangan Industri Jamu Tradisional Di Kabupaten Bangkalan. AGROINTEK. Vol.11, No 2.
Rimawati. 2015. Perwujudan Paguyuban masyarakat Dan Nilai Kebersamaan Dalam Pengelolaan Desa Wisata Sambi Di Sleman. MIMBAR HUKUM. Vol.27, No 1.
Rijali, Ahmad. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah. Vol.17, No 33.
Sholihah, I dan Sri Dwiyanti. 2020. Minat Konsumen Wanita Terhadap Tradisi Minum Jamu Ramuan Madura Untuk Perawatan Kecantikan Tubuh Sebelum Hari Pernikahan. E-Journal Edisi Yudisium. Vol.09, No 1.
Solehah R, dkk. 2022. Strategi Pengembangan Bisnis UMKM Jamu Tradisional Madura Melalui Pendekatan Analisis SWOT (Studi Kasus : UMKM Jamu Tradisional Madura di Kabupaten Pamekasan). MIMBAR AGRIBISNIS : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Vol.8, No 1.
Subandi. 2011. Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan. HARMONIA. Vol.11, No 2.
Susanti, H dan Sismudjito. 2015. Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar. Perspektif Sosiologi. Vol.3, No 1.