Peran Kelompok Tani Ternak Sebagai Modal Sosial dalam Penguatan Kapasitas Petani di Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat: Fakta dan Harapan

Authors

  • Siti Nurjannah Universitas Mataram
  • Muktasam Muktasam Universitas Mataram
  • I. Wayan Suadnya Universitas Mataram
  • Joko Kisworo Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/resiprokal.v4i2.228

Keywords:

Kaji, Tindak, Kapasitas, Kelompok Tani, Sapi

Abstract

Kemiskinan masih menjadi isu strategis di NTB dalam 20 tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di NTB pada tahun 2005 mencapai 25,92% dari jumlah penduduk, dan di tahun 2009 tercatat jumlah penduduk miskin mencapai 1.014.745 atau sekitar 21,88% dari jumlah penduduk, pada tahun 2013 proporsi penduduk miskin mencapai sekitar 20.08%, dan pada tahun 2021 angka kemiskinan turun menjadi sekitar 13,8%. Fakta ini bermakna bahwa berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan selama 20 tahun terakhir cukup berpengaruh pada pengurangan atau penurunan angka kemiskinan. Atas dasar permasalahan ini, maka dilakukan penelitian tentang peran kelompok sebagai modal sosial dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan dengan tujuan untuk mengetahui (1) kapasitas dan peran kelompok ternak dalam pengelolaan usaha peternakan, yang meliputi aspek input, produksi dan pasca panen (pemasaran dan pengolahan). (2) pengetahuan, persepsi, sikap, motivasi, ketrampilan, dan praktek pengelolaan usaha peternakan dari pengurus dan anggota kelompok ternak. (3) visi kelompok dan anggota terhadap pengelolaan usaha peternakan. (4) Mengetahui gap (distorsi) dan faktor-faktor penyebab gap antara kondisi saat ini dan kondisi ideal dalam pengelolaan kelembagaan peternak dan pengelolaan usaha peternakan. Penelitian ini menggunakan metode kaji-tindak termodifikasi, kombinasi metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui survey, in-depth interviews, dan focus group discussion (FGD) pada 7 (tujuh) kelompok tani ternak di empat kabupaten di Pulau Lombok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok tani ternak masih memberikan peran terbatas kepada petani peternak, yaitu memberikan pengamanan terhadap ternak sapi yang dikelola petani. Petani peternak belum berorientasi kepada pengelolaan usaha peternakan secara komersial melalui kegiatan pengolahan daging dan kulit sapi, dan termasuk pengolahan limbah padat dan cair. Pada tahapan ini petani baru pada tingkatan memanfaatkan sendiri pupuk kompos dan pupuk cair yang dipelajari dan diproduksinya. Memfasilitasi kelembagaan atau organisasi petani untuk tumbuh dan berkembang menjadi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang bersifat komersial adalah menjadi tantangan berikutnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Pusat Statistik NTB. (2022). Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka Tahun 2022. Mataram, BPS.
Burkey, S. (1993). People First: A Guide to Self-reliance Participatory Rural Development. London: Zet Books Ltd.
Cernea, M.M. (ed.) (1991). Putting People First: Sociological Variables in Rural Development. New York: Oxford University Press.
Chambers, R. (1983). Rural Development: Putting the Last First. Harlow: Longman.
Chambers, R. (1999). Whose Reality Counts? Putting the first last. Harlow: Longman.
Creswell. J. W. (1994). Research Design Qualitative and Quantitative Approaches. London: SAGE Publications.
Chen, L., Chan, A. P., Owusu, E. K., Darko, A., & Gao, X. (2022). Critical success factors for green building promotion: A systematic review and meta-analysis. Building and Environment, 207, 108452.
Egger, P. (1995). "Freedom of Association, Rural Workers' Organisations and Participatory Development" in Libercier, M.H. and Scheneider, H. (Eds). Participatory Development from Advocacy to Action. Paris: OECD.
Hammer, M. (1994). "Why Project Fail". Ceres 145 (January - February): 32 - 35.
Harrison, L. Hogett, P. and Jeffers, S. (1995). "Race, Ethnicity and Community Development". Community Development Journal, 30 (2): 144 - 154.
Ife, J. W. (2002). Community Development: Community-based Alternatives in an Age of Globalisation. Melbourne: Longman.
Kementerian Pertanian RI. (2016). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 67/Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani.
Kementerian Pertanian RI. (2021). Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 484/Kpts/Rc.020/M/8/2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 259/Kpts/Rc.020/M/05/2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2020-2024.
Leeuwis, C. (2000). Reconceptualizing participation for sustainable rural development: towards a negotiation approach. Development and change, 31(5), 931-959.
Madeley, J. (1991). When Aids is No Help. London: Intermediate Technology Publication.
Muktasam, A. (2000). A Longitudinal Study of Group Roles in Indonesian Rural Development: An Analysis of Policy Formulation, Implementation and Learning Outcomes, (Ph.D thesis, The University of Queensland).
Muktasam, A. (2004). A Study of Rural Development in Two Asian Countries: A Benchmarking Process for Best Practices (a paper presented at Asian Public Intellectual – API – Workshop, Fukuoka Japan, 30 Nop – 5 Dec. 2004).
Muktasam, A., dan Nurjannah, S. (2006). Analisis Kritis atas Peran Kelembagaan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam. Penelitian Fundamental yang Dibiayai oleh DP2M Dikti.
Muktasam, A., Putra, R. A., Sriasih, M., Fauzi, M. T., Tanaya, I. P., Back, P. J., ... & Morris, S. T. (2022). Adoption of a Leucaena-based Cattle Fattening System in the Dompu District of Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Asian Journal of Agriculture and Rural Development, 12(2), 82-90.
Neuman, W.L. (1994). Social Research Method : Qualitative and Quantitative Approach (2 nd Edition). Sydney: Allyn and Bacon.
Oakley, P. (1994). "Bottom-up Versus Top-Down: Extension at The Crossroads". Ceres 145 (January - February): 16 - 20.
Poerwati, T., & Imaduddina, A. H. (2019). Keberhasilan Pembangunan Desa Ditinjau dari Bentuk Partisipasi Masyarakat melalui Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa. Pawon, 3(2).
Phongphit, S. (2001). “People’s Development: A Community Governance Tool”. Thailand: Village Foundation.
Sukwong, S. (2004). “Barefoot Silviculture of Community Forest of KHAO RAO THIEN THONG VILLAGE, Chai Nat province, Central Thailand”. Thailand: RECOFTC.
Tomay, K., & Tuboly, E. (2022). The role of social capital and trust in the success of local wine tourism and rural development. Sociologia Ruralis.

Downloads

Published

2022-12-27

How to Cite

Nurjannah, S. ., Muktasam, M., Suadnya, I. W. ., & Kisworo, J. . (2022). Peran Kelompok Tani Ternak Sebagai Modal Sosial dalam Penguatan Kapasitas Petani di Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat: Fakta dan Harapan. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 4(2), 163–179. https://doi.org/10.29303/resiprokal.v4i2.228

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.