Perempuan Melayu dan Pangan: Relasi Yang Tidak Terpisahkan

Authors

  • Atem Atem a:1:{s:5:"en_US";s:25:"Universitas Palangka Raya";}

DOI:

https://doi.org/10.29303/resiprokal.v5i1.279

Keywords:

Ketahanan Pangan; Relasi Gender; Perempuan Melayu Sambas; Pertanian

Abstract

Permasalahan ketahanan pangan bukanlah suatu hal yang baru di era ini. Baik pada skala nasional maupun global telah banyak upaya-upaya program pembangunan telah dilakukan untuk menanggulangi krisis pangan. Sejarah telah mencatat bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam menjaga ketahanan keluarga dalam rumah tangga. Disisi lain perbedaan gender laki-laki dan perempuan melahirkan ketimpangan peran gender terutama pada perempuan. Mereka seringkali tidak mendapatkan akses dan kontrol terhadap sumberdaya-sumber daya produktif dan di beberapa kasus peran perempuan mulai terpinggirkan sejak masuknya teknologi pertanian.  Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan peranan perempuan Melayu Sambas dalam pertanian dan perannya domestiknya untuk memenuhi kebutuhan pangan anggota keluarga dalam rumah tangga. Pada masyarakat Melayu Sambas khususnya di desa Sungai Kumpai, perempuan memiliki peran penting dalam kegiatan pertanian, mereka terlibat hampir di setiap proses pertanian mulai dari penyiapan lahan hingga kegiatan pasca panen dan menyajikannya pangan untuk anggota keluarga. Perempuan Melayu Sambas dikenal memiliki etos kerja yang tinggi sehingga mereka melakukan berbagai aktivitas untuk mendukung ekonomi rumah tangga. Pada masyaakat Melayu di Sungai Kumpai, kaum laki-laki atau suami sering kali bermigrasi keluar (Malaysia) untuk bekerja dan menyerahkan tanggungjawab pada perempuan (isteri) dalam menjaga keberlangsungan keluarga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, I. (2003). Penelitian Berwawasan Gender Dalam Ilmu Sosial. Jurnal Humaniora, 15(2), 265–275.
Anonim, 1996. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Kantor Menteri Negara Pangan RI.
Ariffin, K., & Al, E. (2007). Buku Panduan Pengintergrasian Keadilan Gender Dalam Program Pertanian, Irigasi dan Perikanan. Black and Veatch.
Atem. (2018). Relasi Gender Dan Peran Perempuan Dalam Pertanian Huma (Studi Pada Kelompok Tani Di Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat). Tesis. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Bandung.
Atem, A. (2017). ‘Tkw’ Sebuah Perangkap Perdagangan Perempuan (Menelisik Femonena Human Traffiking Di Kabupaten Sambas) Atem1. RAHEEMA: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 4(1), 46–53.
Atem, & Niko, N. (2020). Persoalan Kerawanan Pangan pada Masyarakat Miskin di Wilayah Perbatasan Entikong (Indonesia-Malaysia) Kalimantan Barat. Jurnal Surya Masyarakat, 2(2), 94–104.
Atem, & Nusantara, A. S. (2016). Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan. Esksistensi Perempuan Sebagai Penggerak Utama Ketahanan Pangan (Studi Kasus: Petani Melayu Perempuan Di Dusun Semayong, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, 9–16.
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar.
Fakih, M. (2013). Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar.
Fujiati, D. (2014). Relasi Gender dalam Institusi Keluarga. Muwazah, 6(1), 32–54.
Hidayati, N. (2015). Beban Ganda Perempuan Bekerja (Antara Domestik dan Publik). Jurnal Muwazah, 7(2), 108–119.
Iqbal, M. (2018). Migration Pattern of Indonesian Migrant Workers in Sambas Border Area of West Kalimantan Indonesia Universitas Mercu Buana International Journal of Research in Business , Economics a. International Journal of Research in Business , Economics and Management, 2(2), 122–130.
Karnaen, S. M. N., & Amanah, S. (2013). Peranan Gender dalam Rumah Tangga Perikanan di Desa Tanjung Pasir, Kecamtan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 1(2), 152–164.
Kurniawan, S. (2018). Bertani Padi Dan Etos Kerja Kaum Perempuan Dari Suku Melayu Sambas. Raheema: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 5(1), 51–59.
Mosse, J. C. (1996). Gender dan Pembangunan. Kerjasama Rifka Annisa Women’s Crisis Center Dan Pustaka Pelajar.
Mwaniki, A. (2006). Achieving Food Security in Africa: Challenges and Issues. http://www.food-security.nl/sites/default/files/resource/achieving_food_security_in_africa.pdf
Ogunlela, Y. I., & Mukhtar, A. A. (2009). Gender Issues in Agriculture and Rural Development in Nigeria : The Role of Women. 4(1), 19–30.
Pandey, R. (2021). Male out-Migration from the Himalaya: Implications in Gender Roles and Household Food (in)security in the Kaligandaki Basin, Nepal. Migration and Development, 10(3), 313–341. https://doi.org/10.1080/21632324.2019.1634313
Puspitawati, H. (2010). Tehnik Analisis Gender Dalam Penelitian Bidang Ilmu Keluarga Untuk Masukan Bagi Kebiijakan Daerah Responsif Gender. Makalah Disampaikan Pada Pelatihan Analisis Gender Oktober 2010 Program Studi Wanita, Gender Dan Pembangunan Psw-Psp3 Lppm-Ipb Kampus Baranangsiang, Ipb, Bogor.
Saptari, R., & Holzner, B. (2016). Perempuan, Kerja Dan Perubahan Sosial Sebuah Pengantar Studi Perempuan. Kalyanamitra.
Sharaunga, S., Mudhara, M., & Bogale, A. (2016). Effects of “women empowerment” on household food security in rural KwaZulu-Natal province. Development Policy Review, 34(2), 223–252. https://doi.org/10.1111/dpr.12151
Suharyanto, H. (2011). KETAHANAN PANGAN. Jurnal Sosial Humaniora, 4(2), 186–194. http://iptek.its.ac.id/index.php/jsh/article/view/633/355
Syahyuti, N., Sunarsih, N., Wahyuni, S., Sejati, W. K., & Azis, M. (2016). Kedaulatan Pangan sebagai Basis untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 33(2), 95–109. https://doi.org/10.21082/fae.v33n2.2015.95-109
Syamsiah, N. (2020). Permasalahan Pekerja Migran Indonesia Pada. Cross Border, 3(2), 84–95.
The world Bank. (2009). Gender in Agriculture Sourcebook.
Yudiarini, N. (2011). Perubahan Pertanian Subsisten Tradisional Ke Pertanian Komersial. DwijenAGRO, 2(1), 1–8.
Yuliati, Y. (2013). Peranan Perempuan Tengger Dalam Pengelolaan Lingkungan. Tunggal Mandiri.
Venema, L.B, (1980). Male and Female Farming Systems adn Agricultural Intensification in West Arika: The Case of the Wolof, Senegal. Dalam Presvelou, C and Spijkers-Zwart.S (1979). The Houshold, Women and Agricultural Development. Proceeedings of a Symposium by The Department of Home Economics, Agricultural University Wageningen the Netherlands 18-20 Januari.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas. Retrieved on 30 Oktober from https://sambaskab.bps.go.id
RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016-2021).

Downloads

Published

2023-06-26

How to Cite

Atem, A. (2023). Perempuan Melayu dan Pangan: Relasi Yang Tidak Terpisahkan. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 5(1), 31–44. https://doi.org/10.29303/resiprokal.v5i1.279

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.