Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial Ulun Lampung
DOI:
https://doi.org/10.29303/resiprokal.v5i1.285Keywords:
Etnis Lampung, Struktur Sosial dan Kearifan LokalAbstract
Masyarakat Etnis lampung dalam struktur social terbagi menjadi dua yaitu pepadun saibatin yang memiliki anggota bermacam-macam. Struktur social masyarakat lampung terbentuk dari lembaga social masyarakat yang mengandung kearifan local dan modal sosial dalam menghadapi tantangan dan dinamika zaman yang berubah. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab modal sosial ulun lampung. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan data temuan dilapangan. pengumpulan data penelitian ini, menggunakan wawancara mendalam dengan informan yang ditentukan oleh peneliti. Analisa dalam penelitian ini dengan Teori struktur fungsional yang didiskusikan dengan data wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Lampung memiliki Filosofi piil pesenggiri meliputi prinsip-prinsip prestis sosial, pengaturan rumah tangga dan pola-pola hubungan sosial di tengah-tengah masyarakat. Dalam masyarakat etnis Lampung agama Islam adalah agama satu-satunya yang dianut. Kehidupan keagamaan masyarakat etnis Lampung dan nilai-nilai budaya telah sejak lama terasimilasi dan terintegrasi.
Downloads
References
Ayyuhda, Citra, and Karsiwan. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kitab Kuntara Raja Niti Sebagai Pedoman Laku Masyarakat Lampung.” Social Pedagogy: Journal of Social Science Education 1, no. 11–18 (2020).
Ciciria, Desi. “Siger Sebagai Wujud Seni Budaya Pada Masyarakat Multietnik Di Provinsi Lampung.” Jurnal Panggung 25, no. 2 (2015): 189–199.
Dasrun Hidayat. “Representasi Nemui-Nyimah Sebagai Nilai-Nilai Kearifan Lokal: Perspektif Public Relation Multikultur.” Jurnal Ilmu Komunikasi 5, no. 1 (2014): 1–118.
Eliwood, Charles A. History of Social Philosophy. New York: Prentice-Hall, 1938.
Fachruddin, and Haryadi. Falsafah Piil Pesenggiri Sebagai Norma Tatakrama Kehidupan Sosial Masyarakat Lampung. Bandar Lampung: CV. Arian Jaya, 1996.
Fachruddin, and Suharyadi. Peranan Nilai-Nilai Tradisional Daerah Lampung Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup. Bandar Lampung: CV. Gunung Pesagi, 2003.
Kusmanto, Thohir Yuli, and Misbah Zulfa Elizabeth. “Struktur Dan Sistem Sosial Pada Aras Wacana Dan Praksis.” JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) 2, no. 1 (2018): 39–50.
Levang, Patrice. Ayo Ke Tanah Sabrang: Transmigrasi Di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2003.
Martiara, Rina. Cangget: Identitas Kultural Lampung Sebagai Bagian Dari Keragaman Budaya Indonesia. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2014.
Melinting, Dalom Ratu. Adat Istiadat Lampung Melinting. Metro: Percetakan Atlantik, 1988.
Melinting, Keratuan. “Makna Gelar Adat Terhadap Status Sosial Pada Masyarakat Desa Tanjung Aji Keratuan Melinting.” Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 6, no. 2 (2017): 202–213.
Mujiyanti. “Tolerance in The Piil Pesenggiri of Lampung Society.” JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling 2, no. 2 (2018): 82–91.
Nasikun. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Nurdin, A. Fauzie. Budaya Muakhi Dan Pembangunan Daerah Menuju Masyarakat Bermartabat. Yogyakarta: Gama Media, 2009.
———. Integralisme Islam Dan Budaya Lokal: Relevansi Nilai-Nilai Filosofis Kebudayaan Bagi Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Gama Media, 2010.
Nurdin, Bartoven Vivit. Marga Legun Way Urang (Sebuah Catatan Etnografi). Bandar Lampung: AURA Publishing, 2017.
———. “NEMUI NYIMAH: Kearifan Lokal Untuk Pembangunan Toleransi Yang Berkualitas.” 1:81–90. Bamdar Lampung: AURA, 2017.
Pahrudin, Agus, Mansyur Hidayat, and Yukrim Latief. “Agama Dan Budaya Sebagai Alternatif Solusi Konflik Keagamaan Pada Masyarakat Lampung.” In Harmonisasi Agama Dan Budaya Di Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2009.
Puspawidjaja, Rizani. Hukum Adat Dalam Tebaran Pemikiran. Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung, 2006.
Rachman puja kesuma, Tubagus Ali. “Pola Integrasi Dalam Masyarakat Majemuk (Studi Ketahanan Sosial Di Kecamatan Kotagajah, Lampung).” JIPSINDO 4, no. 2 (2017): 184–212.
Ritzer, George. Teori Sosiologi Modern. Depok: Kencana Prenadamedia, 2018.
Van Royen, J.W. Nota over de Lampongsche Merga’s. Landsdrukkerij: Weltevreden, 1930.
Saputra, Bery Decky. “Sejarah Transmigrasi Dari Era Penjajahan Hingga Orde Baru Di Lampung.” Kumparan. Last modified 2019. https://kumparan.com/lampunggeh/sejarah-transmigrasi-dari-era-penjajahan-hingga-orde-baru-di-lampung-1550229097078779585.
Sarita, S., & Nurbayani, S. “Perubahan Peran Pemuka Adat Punyimbang Pada Masyarakat Adat Pepadun.” Sosietas 6, no. 2 (2016). https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JKMS/article/viewFile/2563/2518.
Sinaga, Risma Margaretha. “Beadok Ritual in Local Ethnic Lampung in Pursuit Identity: Name and Honour.” Research on Humanities and Social Sciences 8, no. 15 (2018): 47–53.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI Press, 1981.
Suyanto. “Profil Pranata Sosial Di Daerah Komunitas Adat Terpencil.” Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial 11, no. 3 (2006): 26–39.
Syahputra, Muhammad Candra. “Pendidikan Multikultural Dalam Budaya Nemui Nyimah.” eL-Hikmah: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam 14, no. 1 (2020): 81–97.
Syawaludin, Mohammad. “PENGELOLAAN SISTEM SOSIAL MARGA DI SUMATERA SELATAN: Telaah Atas Kontribusi Teori Fungsionalisme Struktural Parsons.” Jurnal Sosiologi Reflektif 10, no. 2 (2016): 175–198.
Utama, Fitra. “Piil Pesenggiri Dalam Masyarakat Lampung : Antara Instrumen Bina Damai Atau Dalih Kekerasan.” Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan 7, no. 2 (2019): 117.
Yasin, Fitri Yanti, and Eni Amaliah Juhro. “Kuntara Raja Niti: Study of the Entry of Islam in Lampung.” In The First International Conference on Islamic Development Studies 2019, 1–7. Bandar Lampung: ICIDS 2019, 2019.